Jumat, 05 Maret 2010

PSIKOTERAPI Kaunseling Keluarga MORAL REMAJA BERESIKO


PSIKOTERAPI

Kaunseling Keluarga

MORAL REMAJA BERESIKO

Pendekatan Teori REBT

Kilas pandang tentang remaja

Remaja boleh diertikan reformasi meminta jati diri, tidak terlepas dari beragam isu yang merebek berkaitan dengan remaja dewasa ini, sehingga terlepas dari tanggung jawap yang sebenarnya. Sebagai mana kita mengutip kata orang bijak ”ditangan remajalah letaknya suatu umat dan dikakinyalah kehidupan”.Betapa besar peranan dan tanggung jawap seorang remaja merupakan metamorfosa penerus kehidupan suatu bangsa untuk membawa kepada kegemilangan atau kehancuran. Ketika seseorang menempuh usia remaja kerap kali membelalakkan mata menyaksikan keanehan-keanehan yang belum perna dirasakan pada usia kanak-kanak. Dari keanehan-keanehan itulah datangnya perasaan untuk mencoba tanpa sempat berfikir resiko yang akhirnya menimbulkan bentruran moral, kerisis semangat juang, jati diri dan daya tahan untuk bertahan hidup.

Ditambah lagi dengan tuntutan zaman yang serba modern dan global lengakaplah sudah penderitaan yang membebani kaum remaja. Pengaruh globalisasi kian mematah sendi-sendi nilai budaya dan agama lebih menyedihkan lagi ketika nilai-nilai luhur tersebut dianggap kurang maju dan ketinggalan jaman. Kebebasan dalam bergaul telah merobah pola berpikir remaja sekarang, dengan mudahnya menganggap yang tabuh menjadi layak dan yang luar biasa menjadi biasa-biasa saja semua ini berawal dari kerisisnya nilai jati diri anak bangsa dipupuk pengaruah libralisme dan skulerisme yang tumbuh subur bertapak dalam pekikiran masyarakat yang selalu disponsori oleh negara-negara barat.

Zaman modern yang diagung-agungkan saat ini telah menghipnotis umat manusia dipelanet bumi, terutama kaum remaja untuk menurut tuntutan zaman dan meng-iakan gaya hidup yang diekspos sebahagian besar negara maju yang konon katanya lebih kekinian.

Berdasarkan hasil penyelidikan badan bebas yang berpangkalan diAmerika Serikat Mayo Foundation of Medical Education and Research, terhadap moral dan resiko remaja berusia antara 15 hingga 24 tahun tidak terlalu menonjol pada awal 1990-an

Bagaimanapun, peningkatan berlaku selepas tahun 2000 dengan jumlah 132,000 kasus direkodkan diseluruh dunia, antara puncanya ialah tekanan perasaan, kemurungan, trauma, pengasingan dan kekecewaan.

Kejadian turut mengkaitkan perubahan sosiobudaya, ekonomi maupun penarapan tinggi oleh institusi pendidikan menjadi punca remaja semakin tertekan dan gagal menyesuikan diri.

Bunuh diri kerap dilakukan berawal dari kemurungan, pengasingan, pengaruh narkotika dan alkohol, tekanan seperti ibu bapa atu dikecewakan oleh orang yang dicintai.Yang lebih megejutkan lagi negara Jepang mengalami pneningkatan kasus bunuh diri yang meningkat dengan tajam berbandiang Amerika tahun-tahun kebelakangan ini.( berita harian Malaysia, 25 februari 2008 B 6).

Kedangkalan jati diri untuk jadi diri sendiri serta tipisnya nilai-nilai spritual membuat sebagian besar kaum rermaja tidak dapat bertahan hidup.

Saatnya generasi muda untuk bangkit, bangun dari ketidaksadaran untuk merenung kembali keadaan zaman dimana kita berpijak saat ini. Kita telah terperangkap dalam lingkaran kata-kata yang semu dan tidak bertanggung jawab, membangga-banggakan perkara yang sepatutnya kita merasa sedih dan terhina. Meskipun beragam pandangan telah diketengahkan bermacam-macam pelabelan yang mencatat zaman sekarang adalah zaman kemajuan atau yang lebih mudah dipahami, zaman yang sarat dengan kegemilangan. Tapi dimana letak perbedaannya dengan zaman kegelapan (Dark Age) ketika kita sama-sama megamalkan pebuatan yang sama. Persamaan tampak lebih jelas terlihat ketika pakaian yang seksi, menonjolkan bahagian tubuh dijadikan trend remaja saat ini begitu bangga mepamerkan kesilapan pandangan yang gagal untuk menjadi genersi maju bahkan sebaliknya telah megngembalikan jaman kegelapan yang indentik dengan kebodohan dan cara berpakaian yang ditutupi dengan daun dan kulit binatang dikeringkan yang intinya tidak dapat menutupi aurat dengan sempurna. Dan itu yang menjadi kebanggaan remaja saat ini, kesalahan persepsi ini perlu untuk direnung kembali keabsahannya. Kalalu dulu perpakaian yang demikian mungkin dianggap wajar-wajar saja karna belum mengenal erti moral dan etika. Tapi sekarang menjadi pertanyaan ketika amalan yang sama dilakukan dalam arus waktu yang kian menderas dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban.

Berdasarkan laporan dari harian kosmo terbitan 22 februari edisi Malaysia ”pakaian yang seksi merupakan salah satu fektor mendorong geja pemerkosaan dan zina dikalangan remaja”.

Sejarah membuktikan lagi bagi membantah kebanyakan pandangan sempit dalam menginterpretasikan keadaan saat ini, mengatakan; zaman sekarang zaman kemajuan yang sarat dengan simbol-simbol hak asasi dan demokrasinya ternyata tidak ada bedanya dengan zaman jahilia yang dikemas kini atau lebih tepatnya disebut ’jahilia modern’. Yang mana remaja banyak terjebak didalam lingkaran kata kemodern-nan itu, tidak ragu-ragu untuk menangalkan peranan nilai budaya, dan agama yang menjadi garis panduan hidup. Mari kita melihat kebelakang belajar dengan lembaran sejarah supaya dapat menemui identitas zaman yang katanya jauh lebih maju dan kekinian.

Dimasa pemerintahan kukubesi Ramses II atau yang lebih dikenal dengan sebutan Fira’un. Zaman yang tidak mengenal moral dan etika, ketika ribuan anak lelaki merenggang nyawa secara paksa semua orang memberikan garis hitam bahawa zaman itu adalah hancurnya beradaban.

Kemudian satulagi catatan sejarah yang mengherankan semua orang yang membacanya dan tidak ragu-ragu untuk mengucapkan kata-kata ’bodoh’, zaman itu lebih populer dengan zaman jahilia. Juataan anak perempuan ditanam hidup-hidup tanpa ada perasaan kasihan apalagi untuk meratapinya, alasannya sederhana ”kerana malau”.

Sedangkan zaman sekarang semuanya disapu bersih baik anak lelaki mahupun perempuan semuanya dibunuh dengan kekejaman ’tanggan-tangan syaitan Aborsi’. Hampir setiap hari berita mengulas tentang bayi yang dibuang tempat pembuangan sampah. Sungguh menyedihkan.

Tahun lalu media shanghai mengulas kira-kira 80 persen pelanggan disebuah kelinik pengguguran dikota itu adalah remaja. Perubahan dapat dilihat dengan nyata pada awal 1980-an, pasangan yang berpegang tangan akan menjadi renungan masyarakat tetapi kini tidak menjadi perdebatan lagi, dianggap biasa-biasa shaja.

Pakar isu seks di Akademi Sain Sosial, Li Yinhe, berkata kajian menunjukkan 60 hingga 70 persen warga China pernah melakukan hubungan seks sebelum menikah, meningkat 15 peratus berbanding 1989.

Sikap juga berubah terutama dikalangan mereka yang lahir pada 1980-an.

(Sumber dipetik dari harian metro edisi Malaysia, 5 Mac 2008)

Inilah punca kegagalan remaja dalam mempertahankan moral, perubahan dari semasa kesemasa tampak jelas, terus menjebak kaum remaja.

Berdasarkan gambaran singkat diatas cukup jelas untuk direnungi, dan mengikis pandangan yang salah hakikat dari kemodern-nan dan kemajuan yang menjadi kebanggaan remaja umumnya. Sudah saatnya untuk mulai menukar persepsi yang salah dan berfikir lebih cemas terhadap kepupusan generasi mungkin itu lebih baik.

Banyaknya kasus-kasus disebut diatas merupakan bagian kecil diantara sekian banyak kasus yang terselubung membelenggu kaum remaja. Jelas tidak cukup hanya menggelengkan kepala dan mengusap dada sebagai bentuk ungkapan prihatin terhadap tingkah laku remaja saat ini. Memberikan tindakan yang positif dalam memberi solusi untuk memecah sandi-sandi ketidakberdayaan remaja dalam menghadapi cabaran zaman, itulah yang sangat diharapkan oleh mana-mana pihak.

Berdasarkan pendekatan teori REBT (rational-emotive behavior trhapy)

terhadap remaja beresiko

REBT menekankan bahawa emosi dan perasaan yang terganggu adalah hasil dari pada pemikiran dan idea manusia. Elis percaya bahawa gangguan emosi yang dihadapi manusia adalah disebabkan idea yang tersilap atau tidak logik tentang sesuatu situasi. Oleh kerana bisa dikatakan semua individu ingin bergembira baikpun didalam kehidupan pribadinya atau karirnya, emosi menggangu kebahagiaan individu ini biasanya dianggap sebagai tidak sesuai atau merosakkan diri.

Terdapat emosi yang sesuai kerana ia menolong manusi mendapat apa yang dimahukan dan megelak apa yang tidak diperlukan. Contoh emosi yang sesuai ialah gembira, senang hati, sayang, rasa ingin tahu, sedih, menyesal, kecewa dan tidak tidak gembira. Emosi seperti marah, murung, bimbang, menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak berguna adalah tidak rasional karna bukan saja ia menyebabkan individu merasa tidak gembira dengan diri sendiri tetapi juga menyebabkan ia terasing dari pada orang lain. Oleh itu kaunselor REBT cuba membantu keliennya mendiskriminasi antara perasaan yang sesuai dan tidak sesuai serta meningkatkan emosi yang sesuai dan mengurangkan atau menghilangkan emosi yang tidak sesuai.

Seperti kasus yang terjadi belum lama ini menimpah pelajar umur 12 tahun, nekat melakukan tindakan bunuh diri untuk menamatkan nyawanya kerana tidak dapat memenuhi permintaan ibu bapa untuk mendapat nilai 5A mata pelajaran.

( berita harian edisi Malayisa, 25 feb 2008).

Kasus yang terjadi diatas berpunca dari ppemikiran yang tidak rasional, merasa tidak berguna sehingga terfikir untuk apa mempertahankan hidup.

Elis (1962) sebelas pemikiran yang tidak rasional menyebabkan individu melakukan tindakakan diluar kewajaran.

1-Individu merasa perlu untuk dikasihi atau sisayangi oleh setiap orang yang signifikan. Jika ini merupakan tuntutan diri yang utama maka ketiaka tidak terpenuhi individu merasa ia tidak perhatikan ibu bapa akhirnya mencari solusi dan perhatian orang lain.

2- Adalah perlu seseorang itu lengkap, cekap dan sukses jika ia ingin merasa ia orang yang berguna dan diharggai. Ketika tujuan keberhasilan yang diimpikan itu kandas, maka ia akan berakhir dengan parasaan rendah diri merasa hidup tiada erti.

3- Sesetengah orang adalah jahat, dan kejam dan orang begini patut disalahkan dan dihukum. Persaan menyalahkan orang lain terus-menerus adalah bentuk emosi yang tidak stabil, merasa tidak dihargai, mengangap orang lain tidak pandai menghargi parasaannya. Persaan seperti ini menyebabkan individu jadi pendiam dan mengurung diri.

4- Adalah terpuruk dan malang apabila sesuatu yang diharapkan terjadi tidak seperti yang diharapkan. Contoh seperti kasus bunuh diri diatas.

5- Perasaan tidak bahagia. Perasaan ini muncul melalui persepsi yang negatif terhadap diri sendiri ketika ditinggal orang yang dicintai, kurangya kasih sayang ibu bapak. karna perasaan tidak bahagia akhirnya salah mengambil tindakan, seperti mengkonsumsi narkoba, alkohol, bunuh diri dan lainnya.

6- Jika sesuatu itu merbahaya dan merosakkan individu sepatutnya selalu mengambil berat dan memikirkannya. Umpamanya selalu memikirkan orang yang kita cintai telah pergi untuk selamanya. Ini merupakan idea yang tidak rasional.

7- Lebih senang lari dari kesulitan dan tanggung jawab dari pada menghadapinya. Individu yang lemah daya tahan dalam berhadapan dengan masalah, sering kali memutar belitkankan kenyataan daripada menghadapinya.

8- Kebergantungan terus menerus terhap orang lain selin individu sendiri termasuk ibu bapa, saudar, kawan dan lainnya. Ketika individu dalam kesorangan merasa tidak dapat berbuat apa-pun termasuk mengambil keputusan. Perkara seperti ini akan mendatangkan reaksi negetif terhadap penilaian kepada diri sendiri.

9- Pengaruh pristiwa masa lalu. Mungkin sukar melupakan pengaruh dimasalalu tetapi ia tidaklah mustahil untuk mengubahkannya seperti pecandu alkohol. Masa lalu bukan satu alasan untuk tidak bisa merobah sikap.

10- Individu sangat megambil berat dan merasa susah hati dengan masalah orang lain. Individu sering kali terlalu memikirkan masalah orang lain sementara ia melupakan masalah dirinya sendiri.

11- Selalu ingin setiap masalah diselesaikan dengan sempurna. sedangkan tak setiap masalah boleh diselesikan dengan sempurna.

Sebelas pemikiran yang tidak rasional disebutkan itu merupakan punca yang mengganggu keluasan berpikir dan kebenaran persepsi, ia menimbulkan problem dikalangan remaja serta mengancam daya tahan dan semangat juang untuk terus bertahan hidup menjadi generasi sebagai mana yang diharapkan.

KAUNSELING KELUARGA

Kalau dulu kita perna membicarakan tentang kaunseling kelompok dan kaunseling individu mungkit anda akan sedikit terngangah ketika berbicara kaunseling keluarga yang mana ibu bapa bertindak sebagai kaunselor dan anak-anak menjadi klien. Ini bukanlah suatu perkara yang baru dan tidak mengherankan kerana ibu bapa sememangnya menjadi penasihat terhadap anak-anaknya hanya sahaja mungkin yang kerap kali dipakai dalam kelurga selam ini belum begitu sistematik dan terarah. Disini kita akan melihat bagai mana cara-cara mengimflikasikan teori REBT dalam kaunseling keluarga yang lebih menitik beratkan pada peoses cara berfikir positif untuk antisipasi terhadap moral dan resiko remaja, sudah tentu kita akan mulai pembahasan dari akar persoalan itu sendiri,ialah keluarga

TEKNIK KAUNSELING KELURGA

Perancangan prasesi, sebelum sesi kaunseling dimulai untuk mengadakan perbincangan dengan klien (anak remaja anda sendiri) anda sebagai kaunselor (orang tua) harus menyemak isu-isu terbaru, terhadap isu yang mempengaruhi pemikiran remaja. Dalam kaunseling kelurga ini kaunselor sedikit menemui kesulitan terhadap masalah yang sedang dan akan dihadapi oleh klien. Kerana sedikit sekali anak-anak remaja bisa berbagi perasaan dengan ibu bapak mereka. Umumnya remaja selalu menutup diri diri apa yang dikerjakannya diluar rumah. Remaja lebih sayangkan kawan dari pada ibu bapak mereka lebih banyak menghabiskan masa bersama kawan-kawannya. Sekiranya hubungan anda dengan anak anda kurang baik, satu-satu jalan menyelesaikannya adalah memperbaiki diri mungkin ada prilaku yang kurang ia senangi terhadap anda. Jangan perna melabel anak remaja anda jahat apabila perkara ini berlaku tidak mustahil anak remaja anda mempercayai mereka sejahat dan senakal yang dilabelkan ibu bapaknya. Dalam kaunseling keluarga, kita akan mengambil jasa pihak ketiga untuk membantu mengetahui perkembangan dan masalah yang sedang dihadapi klien.

Pertama, Meminta informasi terhadap perkembangan anak remaja anda dengan teman dekatnya. Dengan mengadakan perbincangan secara rahasia dan tidak mencurigakan. Untuk mendapatkan informasi-informasi seputar masalah yang mereka hadapi.

Kedua, memeriksa buku harian, Hand phon, e-mail dan lainnya.

Ketiga,Lingkungan tempat ia bergaul seperti sekolah, club olahraga, dan dimana Tempat ia selalu menghabiskan waktu-waktunya.

Dan keempat, lihat dan perhatikan perubahan sikap dari hari ke hari. Dengan demikian orang tua dapat mengontrol tingkah laku anaknya serta dapat megetahui secepatnya masalah yang sedang menimpah mereka.

Kenyamanan klien

Meskipun terhadap anak kita sendiri ketika akan mengadan perbincangan buatlah suasan yang menyenangkan. kenyamanan berperan penting dalam membantu apa yang kita bincangkan boleh diterima dan dipahami oleh anak remaja anda. Seperti mengajak ia berlibur menikmati keindahan laut disitulah kita sempatkan pembicaraan sekurang-kurangnya 30 minit. Perbualan Jangan terlalu lama akhirnya jadi membosankan klien.

Nada suara

Setiap kalimat yang dilepas dalam pertuturan haruslah teratur jangan selalu manyalahkan dan meragukan kemampuannya dengan arti kata tidak menunjuk ajar tetapi memberi pandangan sedikit lebih jauh untuk berperasangka positif, mengenal permasalahan yang sebenarnya. REBT percaya perkataan yang teratur berperan penting dalam membantu klien memahami masalahnya. Trapis memberi perhatian khusus kepada corak bahasa kerana bahasa membentuk pemikiran dan pemikiran membentuk bahasa. Hindari perkataan yang membuat kelian anda tertekan akhirnya bimbang untuk menentukan sikap bantulah ia untuk mengenali dirinya sendiri dan berkongsi perasaan yang sedang ia hadapi. Sambil membuang cara berfikir yang tidak rasional menjadi rasional.

Mengimplikasikan teori REBT dalam kaunseling keluarga

Langkah pertama ialah menunjukkan kepada anak remaja anda yang lagi dalam masalah bahawa ia tidak logik, menolongnya memahami bagaimana dan megapa ia jadi begini. Kaunselor (orang tua) menunjukan hubungan antara yang tidak rasional dengan gangguan emosi yang dialami hinga klien (anak anda) merasa tidak akan hidup bahagia dengan berbuat demikian. Seperti memberi contoh penghidu narkoba yang tidak punya masa depan dan akhirnya mati menyedihkan atau orang yang terus menerus murung akhirnya nekad bunuh diri. Degan berbuat demikian klien menjadi sadar keadaan yang dihadapi untuk memperbaiki fungsi gangguan emosi. Tambahkan pula celik akal yang diperolehi dapat menolong klien mengurangkan rasa tidak berdaya dan sedih dengan menunjukkan kepada dia bahawa ia bukan mangsa kepada kuasa luaran tetapi ia boleh mengawalnya. Celik akal ini juga menghala anak anda untuk memahami hubungan antara nilai, sikap dan kata-kata seperti,’ sepatutnya’, ’seharusnya’ dan ’semestinya’.

- Sepatutnya kamu jadi ornag pandi, sepatutnya aku tidak seperti ini.

- Seharusnya kamu tidak mengecewakan orang tua, seharusnya aku mendapatkanya.

- Dan semestinya begini, semestinya begitu.

Sikap atau persefsi seperti ini menjadi ide yang tidak rasional ketika kata-kata sepatutnya, seharusnya, dan semestinya menjadi tolak ukur dalam kehidupan lalu ia membebani perasaan individu dalam menentukan sikap.

Peraanan yang diambil kaunselor (orangtua) terhadap anaknya perlu menerima maklum balas dan memberi penilaian yang lebih positif bukan saja ketika ia berhasil tetapi ketika ia gagalpun orang tua menerimanya. Tidak terlalu membebani setiap perkara yang ia lakukan dengan sepatutnya, semestinya, dan seharusnya.

Langkah kedua

Ialah menolong klien (anak anda) mempercayai bahua kepercayaan seseorang boleh digugat dan diubah. Ini membenarkan seorang anak menerka pemikirannya secara logik dan menentukan jika pemikiran ini sesuai, menyenangkan atau yang dapat mendatangkan ketidak nyamanan dalam hidup. Strategi mempertikaikan ini dengan metod menyoal dan menentang kebenaran idea yang dipegang klien tentang dirinya, atau orang lain dan dunia. Seperti mengangkap pakaian seksi trend masakini, penghidu narkoba itu gaul, pergaulan bebas lelaki dan prempun dianggap biasa dan lainnya. Peranan kaunselor (ibu bapa) terus menggugat terhadap pandangan dan keyakinan yang diangap salah tersebut dengan berterusan. Melalui peroses ini ibu bapa (kaunselor) coba mengajar anaknya mempertikaikan sendiri cara ia berfikir supaya ia dapat mencapai tujuan berfikir secara rasional dan efektif dengan sendiri (bebas dari pengaruh luar dirinya).

Langkah terakhir

Peranan ibu bapak melibatkan menolong anaknya pergi lebih dari mengguga idea yagn tidak rasional iaitu mengindoktronasikan semula secara rasional seperti membina falsafah hidup yang lebih bermakna untuk mengelak menjadi mangsa pemikiran yang keliru. Langkah seperti ini lebih baik jika sejak kecil telah ditanamkan kapada anak-anak. Strate gi ini menolong seorang anak menghilangkan emosi negatif yang menggangu , dan tingkah laku yang merusak. Jangan sampai anak itu menemukan falsafah hidupnya dari orang yang tidak bertanggung jawab akhirnya menemui kehancuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar